“Banyak Jalan Menuju Roma”
Peribahasa ini sering sekali saya dengar dari Ayah saya
sebagai penyemangat kalau ada banyak cara untuk
meraih harapan. Apalagi kalau saya merasa gagal dalam prestasi atau
apapun itu. Lalu ada pula peribahasa lain yang berbunyi :
"Roma was not built in a day”
Ya, artinya Roma tidak dibangun hanya dalam satu hari yang
artinya kesuksesan itu tidak dibangun secara instan, tetapi harus kekuatan
perjuangan dan perjuangan.
Dari kecil saya selalu mendengar istilah “Roma” dipakai
dalam peribahasa yang melambangkan kesuksesan dan harapan. Saya sendiri sangat
menyukai sejarah dan arsitektur dan menurut saya Roma selalu muncul dalam hal
itu. Dalam sejarah, kota ini selalu disebut sebagai pusat dari peradaban dunia.
Banyak kejadian-kejadian penting yang selalu dikaitkan dengan Roma. Ya Roma
adalah pusat dari Super Power pada masa itu. Wilayah kekuasaannya membentang
dari Eropa Barat hingga ke Timur Tengah dan sangat disegani pada masanya.
Roma disebut juga sebagai Caput Mundi : Capital of the world
. Kota yang menjadi pusat tujuan beberapa bangsa di dunia untuk berdagang dan
berpolitik. Kota ini sangat gemilang dalam masanya, walaupun banyak juga
skandal dan penghianatan mewarnai perjalanannya.
Dari segi arsitektur, Roma sering dijadikan contoh bagaimana
sebuah estetika bangunan dan ruang dapat mempengaruhi masyarakatnya. Kota ini
terkenal dengan Piazza atau ruang terbuka besar. Ada banyak banyak Piazza
tersebar di seantero Roma dan dipakai sebagai Forum atau tempat orang
berkumpul. Untuk Bangunan jangan ditanya lagi, banyak bangunan megah
berarsitektur indah mewarnai kota ini. Era High Renaissance yang berkembang di
Roma sangat banyak membentuk wajah kota ini dan tetap menjadi kota paling menawan
di Bumi. Gelombang seni dan arsitekturnya bahkan mempengaruhi seluruh daratan
Eropa dan Timur Tengah.
Segala sesuatu tentang Roma inilah akhirnya yang membuat saya harus menjelajah sejauh 6000 mil jauhnya dari rumah di Bandung untuk menapakan kaki langsung di tempat bersejarah ini.
Berjalan-jalan di Roma seperti memasuki lorong waktu dan
memasuki berbagai Era kegemilangan kota ini. Saya bisa merasakan bagaimana
Roman Forum yang megah pada zaman itu dan Colosseum yang ramai dengan para
penonton untuk menyaksikan gladiator beraksi, walaupun sekarang berupa
reruntuhan tapi imaji saya mampu memvisualkan semuanya. Lalu mengunjungi
Pantheon, struktur kubah besar pertama dan tertua di dunia, sungguh sulit
dipercaya orang-orang Roma zaman dahulu mampu menghitung struktur serumit ini.
Di Vatican saya melihat pusat agama Katolik, tempat ini menjadi saksi
penyebaran agama Kristen yang dahulu pernah ditolak oleh penguasa Roma hingga
agama ini mampu menguasai keyakinan sebagian besar warganya dan menjadi pusat
Tahta Suci hingga sekarang. Selain itu disini pula simbol dari era High
Renaissance, yaitu masa dimana seni, filsafat dan sastra mengalami perkembangan
yang cukup tinggi dan mampu menghasilkan karya yang menakjubkan, termasuk karya
Michaelangelo danm Raphael yang tersohor.
Masih banyak lagi peninggalan kota Roma yang terus
berkembang, salah satunya pada era Baroque yang menghasilkan banyak arsitektur,
seni dan sastra.
Hal yang sangat menarik adalah ketika kunjungan saya ke Roma
bertepatan dengan Natale di Roma, hari ulang taun kota Roma yang dirayakan oleh
semua warganya. Semua orang berpawai dengan pakaian tradisional Romawi, bahkan
ada yang menggunakan kostum Gladiator lengkap dengan pedangnya. Suasana Roma
saat itu benar-benar membawa saya kembali ke dua ribu tahun yang lalu lengkap
dengan masyarakat tradisionanya. Menuju sore hari group orchestra mulai
melantunkan lagu-lagu era klasik dan semakin membuat suasana Roma menjadi
syahdu. Saya melihat banyak warga
terhanyut dalam suasana dan banyak yang saling berpelukan bahkan berciuman baik
tua dan muda. Tak heran kalau Roma disebut juga sebagai City of Love. Kota ini
mampu memberikan suasana romantic ditengah warganya.
Dengan berbekal dua kamera digital saya dan teman saya Febian berpisah menelusuri lorong-lorong kota Roma masing-masing untuk merekam semua denyut kota ini selama beberapa hari. hasil dari rekaman footage ini kami rangkum menjadi sebuah karya video dengan judul ROMA ETERNA, (Roma the
Eternal City).
ROMA ETERNA adalah sebuah Video hasil dari traveling kami yang menggambarkan keabadian kota Roma yang dibagi kedalam 5 segmen.
ROMA : The Holy See
Sebagai pembuka dari video, kami menyambut dengan suasana pagi di depan Piazza St Peter dan menggambarkan Roma sebagai rumah dari Tahta Suci Vatican. Vatican sendiri adalah sebuah enclave atau wilayah yang berada di tengah-tengah kota Roma. Disini dalah tempat suci yang dihormati oleh umat Katolik di seluruh dunia dan tempat dimana Paus memimpin seluruh umatnya.
Vatican juga merupakan rumah bagi karya seni High Renaissance dimana banyak patung-patung dan lukisan berseni tinggi dibuat sebagai persembahan manusia kepada Tuhan dan ajarannya. banyak cerita-cerita dari Alkitab yang diterjemahkan menjadi karya seni. Agama Katolik yang sempat ditolak oleh kekaisaran Romawi kini menjadi perlambang dari pertumbuhan peradaban kota Roma. Dari sinilah abad pencerahan dimulai.
ROMA : The Dynamic City
ROMA : The City of Love
ROMA : The Roman Empire Era
ROMA : The Night of Eternal
“Rome is the city of echoes, the city of illusions, and the city of yearning.” Giotto di Bondone (Italian painter and architect. Died 1337)
Selamat menikmati kota Roma lewat visual yang kami berikan dan sesungguhnya Roma yang paling indah adalah ketika dinikmati langsung dengan mata dan pengalaman sendiri.
Roma, 21 April 2015
Jangan lupa subscribe channel Youtube kami di Embara Films : www.youtube.com/user/embarafilms untuk lihat video lainnya.
Memarik tulisannya Mang!
BalasHapusmakasih Mbi ... ayo tulis juga versi sutradaranya ...
Hapusamazing..... Baca tulisan Mang Galih serasa ngikutin setapak demi setapak merasakan denyut perjalanan di kota Roma yang eksotis luar biasa. apalagi setelah lihat hasilnya di youtube "Roma Eterna"nya kerenn pisan... saya kurang mengerti kana teknik video tapi nu apal teh time lapse na we..... eddun pisan...
BalasHapusHaturunuhun Kang Andrie.. :) .. kapan -kapan harus coba menginjakan kaki di Roma juga.
HapusGalih, kamu tulisannya bagus :D kayaknya kota-kota di Eropa kayak Roma ini walo perekonomian lagi lesu tapi tetep bisa hidup karena wisatanya ya, karena keindahan bangunan2 tuanya, beuh harus makasih banget ke karuhunnya tuh warga Roma :D
BalasHapusIya Ulu. kalau urusan wisata sejarah Roma memang jagonya, walaupun ekonomi Italy lagi kurang bagus tapi kunjungan wisatawan selalu banyak sepanjang taun. Apalagi koleksi di Musium Vatican, salah satu paling lengkap di Dunia dari mulai sejarah pra Kristen. disana juga ada sudut tentang Indonesianya.
HapusTuh kaaaan... ih bagus2 banget cara lo nulisnya lih.. ayo jadiin buku! Alhamdulillah ya lih tahun 2015 penuh cerita seru.. semua perjalanan banyak memberikan pengalaman tak terlupakan dan memperkaya diri lo.. semoga tahun 2016 makin banyak tempat2 di negara2 lain yang akan lo kunjungi.. amiinn :)
BalasHapusAmiin, ayo Ilma... Eh kalau yg lain pada gak bisa, kita berdua aja yg nulis Yuks… bikin kerangkanya… jadiin… hehe.
HapusAmiin, ayo Ilma... Eh kalau yg lain pada gak bisa, kita berdua aja yg nulis Yuks… bikin kerangkanya… jadiin… hehe.
BalasHapusHUAH !
BalasHapusKok Lengkap banget sih ceritanya
Iya Mas, Roma sangat berkesan buat saya. Sudah liat Video Roma Eterna nya Mas ? https://www.youtube.com/watch?v=f_qYxQTSZbs
Hapuspengen banget deh ke roma
BalasHapusprogram jsm alfamart